TIPS USAHA
Ada
yang bilang jika seseorang ingin memulai sebuah usaha diperlukan modal atau
uang yang besar. Siapa bilang? Tanpa modal sepeser pun Anda tetap dapat memulai
merintis usaha dan bukan tidak mungkin usaha tersebut perlahan namun pasti bisa
merangkak naik sehingga menciptakan kerajaan bisnis yang luar biasa.
Adalah Ir. Ciputra yang berhasil melakukan hal tersebut. Pria berumur 81 tahun
memulai kerajaan bisnisnya tanpa modal sepeser pun.
"Saya mulai usaha saya tanpa modal, kamu tahu yang penting itu bukanlah
modal. Namun inovasi," ungkapnya kepada wartawan, di Gedung BI, Jakarta,
Senin (3/9/2012).
Salah satu pengusaha sukses nasional yang kerap dipanggil Pak Cik ini berujar,
dirinya dapat mempertahankan kesuksesan kerajaan bisnisnya hingga dapat
bertahan sampai saat ini dirinya selalu membuat inovasi tiada henti.
"Inovasi jalan terus, sudah 11 perusahaan, saya go public, ada pegawai 15 ribu.
Saya bayar pajak triliunan. Ketika inovasi saya ditiru orang, maka ciptakan
inovasi lagi. Setiap bangun saya selalu mikir inovasi apa yang harus
lakukan," ungkap pria kelahiran, Parigi, Sulawesi Tengah ini.
"Misalnya saya bangun rumah, tapi ketika saya membangun rumah itu mesti
lain daripada orang lain yang bangun rumah juga, lalu ketika saya bangun toko,
toko itu mesti lain daripada toko orang lain," tuturnya.
Ciputra yang lahir dengan nama Tjie Tjin Hoan ini sangat ingin menyebarkan
virus kewirausahaan di Indonesia. Menurutnya dengan jumlah penduduk di
Indonesisa yang cukup banyak saat ini, potensi untuk lahir bibit-bibit baru entrepreneurship sangatlah besar.
Bahkan menurutnya, mata pelajaran kewirausahaan harus dimulai sejak bangku
taman kanak-kanak.
"Pendidikan entrepreneurship, harus dimulai
dari TK. Harus diajarkan mindset kewirausahaan.
Jadinya otak sebelah kiri itu juga diimbangi dengan kinerja otak sebelah kanan.
Jadi jangan hanya menghapal saja, dari saya kecil telah melakukannya,"
ungkap pria kelahiran 24 Agustus 1931 yang lalu ini.
Perbanyak Praktek Bukan Teori
Kebanyakan sekolah-sekolah yang ada di Indonesia lebih banyak menggunakan teori
dibandingkan praktek di lapangan. Namun, menurut Ciputra, hal tersebut tidak
akan berhasil untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di Indonesia yang relatif
masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya.
"Misalnya kalau di Universitas Ciputra ada waktu, satu hari full untuk mempraktekan apa yang
dipelajari selama empat hari dalam seminggu. Kita di Universitas Ciputra
mempelajari teori terus dari pertama dan kemudian sosialisasinya atau praktek
nyatanya di lapangan," katanya.
Dia pun selalu berusaha untuk menanamkan wirausaha sedari kecil yaitu dengan
cara yang cukup sederhana yakni dengan bertanya apa yang anak kecil tersebut
mau. Sehingga dari jawaban anak kecil tersebut secara tidak sadar lahirlah
sebuah inovasi.
"Seperti begini kita ajak anak, umur empat tahun untuk pergi ke mal.
Kemudian saya tanya, mal yang mana kamu suka, dia mulai berpikir kalau tidak
hanya merengek-rengek pergi ke restoran kemudian waktu makan, kue mana yang
kamu suka. Lalu misalnya anak itu mau kue, kue mana yang kamu pilih. Itu sudah
kreatif kan. Ajukan pertanyaan yang memberikan dia inspirasi," ungkap pria
lulusan Intstitute Teknologi Bandung (ITB) jurusan Arstitektur tersebut.
"Lalu ada lagi misalnya suruh anak-anak bikin kue di rumah dan jual terus
ikut bazar. Setiap seminggu sekali bikin bazar, tahu cukup jual ke tetangga.
Dimulai dari hal-hal kecil saja," tukasnya.
Maka dari itu, dirinya selalu berujar agar tingkat kewirausahaan di Indonesia
haruslah dibangun dan dikembangkan dengan baik, karena terdapat potensi
didalamnya, yaitu jumlah penduduk Indonesia yang super duper banyak.
"Indonesia ada 30 persen penduduknya punya bakat dan keinginan, dan
kepercayaan diri yang sudah ada. Nah, bahan bakunya kita tinggal kasih apinya
maka dia akan berkembang luar biasa. Kamu bayangkan 30 persen dari 240 juta
orang itu berapa itu, 70 juta lebih, dan sekarang entrepreneur
di Indonesia baru satu persen saja," ungkap raja bisnis
properti tersebut.
Pria yang merupakan salah satu raja bisnis propertidi Indonesia ini yang kini
mempunyai lini usaha Jaya grup, Metropolitan grup, dan Ciputra grup ini berpesan
bahwa untuk untuk menjadi pengusaha sukses sperti dirinya selain diperlukan
mental yang tangguh, seorang pengusaha juga harus mempunyai sebuah daya tarik.
"Dia mesti punya daya tarik, agar kelak usahanya dapat menguntungkan. Jadi
kamu tulis 100 jenis usaha, kemudian kamu reduce hingga 30
dengan disediakan alasannya. Kemudian
tiga, kamu pilih. Lalu pelajari dulu, dan lakukan analisa pasar. Apa yang
sedang booming di masyarakat pada saat
ini," ucapnya.
Selalu Menjaga Kesehatan
Di usia yang sudah terbilang tua dan sudah pensiun ini, Ciputra masih terlihat
bugar dan cukup sibuk. Dia pun mempunyai cara jitu untuk menjaga kesehatan,
yaitu dengan melakukan berbagai olahraga yang tekun dijalaninya setiap hari
seperti jalan kaki, berenang dan juga melakukan tai chi.
"Saya lakukan itu setiap hari, tapi ganti-ganti," singkatnya.
Selain menjaga kesehatan, dirinya pun tidak lupa untuk selalu menyebarkan virus
kewirausahaan ke seluruh Indonesia dengan cara menjadi mentor di beberapa grup
yang dimilikinya.
"Saya masih jadi mentor di tiga grup yang saya bangun. Yaitu Jaya grup,
Metropolitan grup, dan Ciputra grup. dan dari semua itu sebanyak 11 perusahaan
yang sudah go public,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar