Selasa, 18 Desember 2012

Ø MENCARI REZEKI HALAL ADALAH WAJIB SETELAH WAJIB

                        

Ø  MENCARI REZEKI  HALAL ADALAH WAJIB SETELAH WAJIB

Maka makanlah yang halal lagi baik, dari rezeki yang telah diberikan Alloh kepadamu, dan syukurillahnikmat Alloh, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.

    
        Berupaya mencari rezeki halal adalah kewajiban setiap manusia. Wajib itu berdosa apabila ditinggalkan, dan berpahala apabila dilaksanakan. Manusia yang tidak mau melaksanakan kewajiban dari Alloh berarti ingkar kepada Alloh. Sedangkan manusia yang ingkar kepada Alloh adalah berdosa.
            Setiap manusia memiliki kemampuan, kekuatan, daya analisa, daya kreativitas, pikiran, kemauan, kesemuanya itu berasal dari Alloh. Manusia diharapkan mau memanfaatkan kemampuan secara maksimal.
            Orang yang mampu menggali kreativitas diri secara maksimal, dan mampu memaksimalakan potensi dari apa yang Alloh berikan kepadanya disebut sebagai manusia yang bersyukur atas nikmat Alloh. Karena yang disebut bersyukur adalah isti’malu al-mawahibi ‚ala ma wujiba (menggunakan potensi atau pemberian Alloh, terhadap segala sesuatu yang telah diwajibkan oleh Alloh).
            Orang yang malas mengali potensi dirinya akan jauh dari rasa syukur. Karena kemauan menggali kreativitas itu akan munculkan kenikmatan-kenikmatan yang tidak terduga sebelumnya. Sebagai contoh, menggali kreativitas menulis, apabila digali secara sungguh-sungguh akan mendatangkan reazeki yang sama sekali tidak terduga. Menggali kreativitas bisnisnya akan mendatangkan keuntungan yang tidak terduga-duga sebelumnya. Pendek kata menggali potensi dalam rangka mencari rezeki adalah kewajiban setiap manusia. Sebagaiman Nabi saw. Bersabda:
“Mencari rezeki yang halal merupakan kewajiban setelah kewajiban.“ (HR. Muttafaq’Alaih)
            Ya Alloh, mulai detik ini, kami mohon kepada-MU agar mampu menggali segala potensi dan kemampuan yang Alloh berikan kepada kami.

“Seorang pengecut mati bebrapa kali sebelum meninggal dunia, si pemberani merasakan kematian hanya sekali saja.“
(William Shakespeare)

                                                                                                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar