Ø JANGAN SIA-SIAKAN KEAHLIAN YANG
SUDAH DIKUASAI
“Barang siapa sudah ahli
(dalam memanah) ,kemmudian meninggalkan
keahlianya karena benci berarti ia menghapus nikmat yang telah diberi Alloh.“
Nabi Muhammad saw., walaupun beliau seorang nabi, akan tetapi
masih mengenal ‚‘latihan‘ dalam hal ini adalah latihan memanah bersam Abu
Thalhah. Ternyata kata latihan tidak hanya milik orang-orang awam. Tidak ada
latihan apabila orang tiba-tiba bisa memanah sejak lahir. Tidak ada latihan
tanpa mengucurkan keringat. Tidak ada latihan tanpa kesulitan. Istilah latihan
harus dimulai dari awal atau dimulai dari benar-benar nol. Dalam hal ini bisa ditarik kesimpulan, bahwa sebenarnya
bakat itu tidak ada, yang ada adalah orang yang giat dalam berlatih, dan gigih
dalam mencapai peringkat benar-benar ahli. Siapapun orangnya entah awam entah
gembel, semuanya pasti bisa, asalkan mau belajar dengan giat. Ada sebuah
buku yang ditulis Norman Peale, “Yoau can if you think you can“ (Anda
pasti bisa apabila Anda piker Anda bisa)
Latihlah terus bakat Anda, apabila Anda ingin
dikatakan sebagai orang yang berbakat. Teruslah belajar apabila Anda ingin menjadi seorang jenius. Apabila ingin ahli
komputer harus mau terus-menerus belajar dan berlatih.
Bahkan Nabi Muhammad saw. Sangat tidak suka apabila keahlian
yang sudah lama dilatih dan telah dikuasai dengan baik, hilang begitu saja
karena tidak diasah. Bahkan orang tersebut dikategorikan orang yang ingkar
terhadap nikmat Alloh swt, Mengingkari anugrah yang sudah diberikan Alloh swt,
berupa sebuah keahlian.
Ada sebuah pepatah, membuat itu mudah akan tetapi memelihara
adalah sesuatu yang sangat sulit. Banyak orang mampu menghafal Al-Qur’an akan
tetapi memelihara agar tetap hafal, sampai dia meninggal dunia adalah sesuatu
yang sangat sulit.
Ya Alloh, kami mohon
kepada-Mu, agar kami menjadi orang yang selalu giat belajar dan melatih diri,
sehingga menjadi orang yang benar-benar mampu dan ahli.
“Lapangan es (meskipun) licin
menjadi surga bagi mereka yang pandai berdansa (ice skating).“
(Fredich Nietzche,1844-1900)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar