Jumat, 11 Januari 2013

PUASA DAN KERJA KERAS PARA SAHABAT NABI



Ø  PUASA DAN KERJA KERAS PARA SAHABAT  NABI
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebgai mana kami wajibkan terhadap umat sebelum kamu, niscaya kalian semua bertakwa.” QS-albaqarah[2]: 183


                Alloh mensyariatkan puasa agar manusia menjadi semakin sempurna dan berkualita. Kesempurnaan dan kualitas tidak biasa diraih dengan bermalas-malas.Dilihat dari sisi manapun, kemalasan merupakan sisi naïf sekaligus negative dari manusia. Si pemalas tak hanya merupakan karikatur dari sebuah mental yang rapuh, tetapi juga menjadi bahan cibiran bagi banyak orang.
                Bahkan Wahiduddin khan, pemikir kelahiran India, menilai kemalasan sebagai kejahatan besar, yang menyebabkan orang membuang-buang talenta terbaik yang dimilikinya. Sehingga ia tak pantas mengarungi kehidupan.
                Betapa banyak orang yang dianugerahi  kecerdasan dan keunggulan, namun begitu dihinggapi kemalasan, serta-merta etos dan cita-citanya hancur, bakatnya lenyap, ketajaman visinya redup, dan potensinya lumpuh. Siapapun yang terlena dengan kemalasan dan membiarkan banyak kesempatan lepas begitu saja, maka hal itu identic dengan membuang jatah hidup yang sudah Allah sediakan untuknya.
                Puasa seyogianya tidak identik dengan menebar kemalasan bagi umat muslim. Karena banyak peristiwa spektakuler dan penuh heroisme justru terjadi pada bulan puasa. Misalnya, persiapan perang ahzab, yaitu  menggali parit dan selesai pada bulan sawal (5 H). Kaum Muslimin berhasil mengalahkan romawi dalam perang ruwaib pun terjadi pada bulan Ramadhan (13 H). Demikian pula dengan peristiwa, fathu makkah. Ketika itu berhala- berhala dihancurkan. Khalid menghancurkan patung uzza, Umar menghancurkan patung suwa, dan Sa’ad Ibn Zaid menghancurkan patung manat, dan hal itu terjadi pada bulan Ramadhan.
                Ya Allah, detik ini juga, kami memohon kepada-Mu untuk dapat menteladani kegigihan para sahabat, dalam beraktivitas pada bulan puasa, semoga Allah memberikan kekuatan, kalau puasa nanti aku akan tetap beraktivitas dan produktif.

“Sudahkah saya merentang batas-batas sejauh yang saya bisa? Belum. Barangkali, itu sebabnya saya masih merasa lapar.“
(Steven Spielberg)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar