Tips Meniru Rahasia Sukses Orang
China
1. Yan Bi Xin, Xing Bi Guo. Artinya: Memegang janji dengan teguh dan menuntaskannya sampai akhir. Salah satu hal paling ampuh digunakan untuk menilai kualitas seseorang adalah seberapa teguh ia memegang kata-katanya. Bukan hanya dalam dunia kerja, dalam kehidupan sehari-hari pun Anda enggan memiliki hubungan dengan seseorang yang tidak mampu memegang janji. Karenanya, biasakan diri untuk selalu menaati kata-kata yang Anda ucapkan. Tepati janji, patuhi tenggat waktu, serta datang on-time dalam acara meeting dengan klien. Itu semua akan mendatangkan nilai plus untuk reputasi Anda.
2. Cha Ruo Hao Li, Miu Yi Qian Li. Artinya: Kesalahan kecil adalah awal mula dari masalah besar. Berbuat kesalahan adalah manusiawi. Tetapi jangan hanya duduk bertopang dagu dan mengabaikan suatu kealpaan tanpa melakukan apapun untuk memperbaikinya. Bangsa Cina percaya, masalah kecil yang diabaikan terus suatu saat akan berkembang menjadi prahara besar. Karena itu, sejak kini biasakan diri untuk memberikan hasil sempurna dalam setiap tugas yang dikerjakan. Jangan biarkan ada celah untuk membuat kekeliruan yang tidak perlu. Sesederhana apap pun itu.
3. Xink Bi Guo. Artinya: Bekerja sampai tuntas. Orang Tionghoa percaya bahwa bekerja da menghasilkan suatu karya adalah salah satu cara untuk membuktikan kepada dunia tentang keberadaan diri Anda. Ibaratnya, hidup di dunia ini, tidak akan berharga apabila Anda tidak melakukan sesuatu yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, dan orang lain. Waktu dan kesempatan adalah kemewahan yang pantang disia-siakan. Makanya, dalam berkarir, biasakan diri untuk selalu menuntaskan tugas yang sudah Anda mulai dan jangan menakar pekerjaan dengan kepuasan materi semata. Dengan menghasilkan karya yang baik, Anda akan memperoleh kepuasan pribadi dan semakin menguasai bidang pekerjaan.
4. Huo Yao Kong Xin, Ren Yao Xu Xin. Artinya: Bersikap rendah hati agar selalu bisa memperbaiki diri sendiri. Meniti karir dari posisi paling rendah bukanlah masalah bagi warga Tionghoa. Bagi mereka, gengsi adalah sifat buruk yang secara mutlak akan menjauhkan Anda dari kesuksesan. Karena itu, berangkat dari posisi apapun, mereka percaya kalau suatu saat akan mencapai jabatan tertinggi. Dengan catatan, senantiasa belajar dan berusaha untuk meningkatkan kemampuan pribadi. Jadi jangan biarkan jabatan yang tertera pada kartu nama membatasi diri untuk bermimpi setinggi mungkin.
5. Fu Shui Nan Shou. Artinya: Jangan hidup di masa lalu. Bangsa Tionghoa percaya bahwa kagagalan atau keberhasilan di masa lalu adalah bahan pertimbangan yang berharga bagi Anda untuk melangkah di masa depan. Tapi jangan sampai Anda terjbak hidup di masa lalu. Supaya sukses, Anda justru mesti memfokuskan seluruh energi dan kesadaran pada hal-hal yang sedang dihadapi. Berhenti memikirkan kesalahan di masa lalu dan pusatkan pikiran untuk mencapai keberhasilan dalam tugas apapun yang sedang Anda kerjakan sekarang.
6. Gua Yang Tou, Mai Gou Rou. Artinya: Jika ingin orang lain melakukan apa yang Anda minta, berikan contoh yang sesuai. Petuah ini amat berguna bagi Anda yang menempati posisi manajer di perusahaan. Sebaik-baik pelajaran yang Anda berikan kepada orang lain adalah yang disampaikan dengan cara memberikan contoh yang benar. Di negeri barat, hal ini disebut sebagai “Lead by Example”. Tunjukkan Anda adalah seorang atasan yang bisa diandalkan, sebelum memerintahkan anak buah menunjukkan perilaku serupa.
7. Zhong Yan Ni Er. Artinya: Jangan biarkan kritik mematahkan semangat Anda. Semakin tinggi pohon semakin kencang pula angin yang menerpanya. Jika tidak kuat-kuat mencengkeram tanah, suatu saat pohon tersebut akan tumbang diterpa angin. Begitu pula dengan manusia. Kian tinggi jabatan seseorang, kian sengit pula kritik yang ditujukan ke arahnya. Makanya, kuatkan diri Anda dan justru manfaatkan kritik pedas dari orang lain sebagai bahan memperbaiki diri. Abaikan kritik yang sifatnya tidak membangun dan hanya dilontarkan untuk menjatuhkan diri Anda.
8. Xuan Liang Ci Gu. Artinya: Jangan sampai kegagalan menghentikan Anda untuk maju. Orang Tionghoa selalu beranggapan bahwa setiap rintangan yang ditemui dalam kehidupan ini akan membawa dirinya kepada kondisi yang lebih baik. Ibarat ujian kenaikan pangkat, kalau berhasil dilewati, maka ganjaran yang diterima lebih besar. Makanya, jika ingin berhasil, kerahkan seluruh tenaga dan pikiran. Kalau menemui masalah, jangan lekas menyerah dan patah semangat. Segera berusaha mencari solusi agar Anda dapat segera bangkit kembali.
Bagaimana para orang china bisa menguasai pasar perdagangan di Indonesia? bahkan di dunia?
Lihatlah mereka begitu mudah menjadi sukses dalam perdagangan. Seperti kita ketahui bersama hampir di setiap sudut pusat perdagangan mereka ada dan rata-rata sukses. Bagaimana dan apa rahasianya?
Berikut ini adalah rangkuman dan point penting dalam buku “Rahasia Bisnis Orang Cina” tulisan Ann Wan Seng. Mau kaya dan sukses? Silahkan pahami dan praktekkan:
1. KERJA KERAS ibarat kata keramat yang mendorong pedagang Cina berhasil dalam bisnisnya…
2. Jika dahulu bapaknya berjualan air di pinggir jalan, anaknya akan membuka restoran dan barangkali cucunya akan mendirikan pabrik yang memproduksi air dalam kemasan.
3. Orang Cina cenderung memilih berdagang karena bidang ini tidak dibatasi oleh ruang, waktu dan tempat. Selain bebas, kegiatan perdagangan juga menyediakan ruang yang luas bagi seseorang untuk mengembangkan kemampuannya.
4. Perdagangan orang Cina tidak banyak formalitas dan birokrasi. Mereka berusaha menjadikan kegiatan dagang ini semudah mungkin.
5. “Jika kita sama rajinnya dengan orang-orang di Barat, kita tidak akan dapat menyaingi mereka,” kata Kim Woo Choong. Harus lebih rajin lagi agar bisa menyaingi mereka.
6. Jika ingin lebih berhasil dari orang lain, kita tidak punya pilihan, kecuali bekerja dengan lebih keras dan rajin.
7. Persepsi orang Cina pada perdagangan adalah positif. Dunia dagang adalah dunia yang menjanjikan kesenangan, kemewahan, dan kebahagiaan.
8. Pedagang yang jatuh akan merasa sakit, tetapi rasa sakit itulah yang membuatnya bangkit kembali.
9. Berdagang dapat dijadikan sebagai hobi, tetapi bukan untuk mengisi waktu luang.
10. Keuntungan yang diperoleh tidak dibelanjakan. Keuntungan tersebut digunakan untuk menambah modal kerja dan melakukan investasi.
11. Uang digunakan untuk menghasilkan uang.
12. Pedagang Cina membolehkan terjadinya tawar-menawar. Meskipun proses ini memakan waktu dan mengurangi keuntungan, hal ini dapat menggembirakan hati pelanggan.
13. Pantang mengeluh di hadapan pelanggan, apalagi menunjukkan emosi negatif.
14. Bersikap terbuka dan berlapang dada apabila menghadapi situasi sulit, dan tetap fokus mencari jalan keluar.
15. Sekedar pintar berdagang tidak memberikan hasil yang maksimal. Harus didukung dengan sikap agresif, proaktif, berani, tahan banting, semangat tinggi, dan rela berjuang untuk merebut segala peluang yang ada.
16. Orang Cina rela bangun dini hari dan terus bekerja sampai malam hari.
17. Apabila orang Cina mengatakan akan berdagang mereka biasanya tidak akan berpikir panjang untuk menindaklanjuti. Pengalaman dan kemahiran tidak penting karena hal itu dapat dipelajari kemudian.
18. Kegagalan pertama tidak dapat melunturkan semangatnya. Sebaliknya akan membuatnya semakin gigih. Kegagalan kedua dijadikannya pelajaran. Kegagalan ketiga menjadikannya lebih bijak. Kegagalan berikutnya menguji kesabaran dan ketabahannya.
19. Apabila melibatkan diri dalam kegiatan perdagangan, kita harus menetapkan tujuan atau target untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang.
20. Budaya dagang orang Cina mengutamakan kecepatan dalam bertindak, hal ini penting seperti “siapa cepat dia dapat” .
21. Orang Cina mengijinkan pelanggan membuat pilihan sendiri, memberikan pelayanan yang baik, diskon atau kemudahan kredit.
22. Dunia perdagangan penuh dengan persaingan keras dengan berbagai macam cara. Oleh karena itu pedagang harus mempersiapkan dirinya dengan seni ‘bela diri’ perdagangan untuk menghadapi serangan dalam bentuk apapun dan kemungkinan yang akan datang.
23. Seni berdagang memerlukan kecermatan dan ketelitian, tidak cukup jika kita mempelajari teori saja. Berdagang perlu praktik dan menuntut seseorang senantiasa fleksibel.
24. Seni berdagang orang Cina mengutamakan prinsip ‘win-win’.
25. Pedagang harus memiliki daya tahan, mental, dan jiwa yang kuat.
26. Tanpa mengalami kerugian, keuntungan tidak mungkin datang.
27. Sebagian dari keuntungan disimpan untuk mengembangkan kegiatan perdagangan dan menghadapi kemungkinan apapun yang di luar dugaan. Sebagian lagi digunakan untuk modal kerja.
28. Kerugian jangka pendek merupakan jalan yang dilalui untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang.
29. Pedagang Cina mempunyai kode etik. Menjatuhkan perdagangan orang lain adalah perbuatan yang terkutuk.
30. Bagi masyarakat Cina, pedagang dilarang mengganggu dan menjelek-jelekkan kegiatan perdagangan orang lain. Persaingan dibenarkan menurut nilai moral dan pertimbangan kemanusiaan. Pedagang yang tidak mematuhi etika ini akan terkena sangsi. Perbuatan menjatuhkan perdagangan orang lain dianggap sebagai tindakan yang menyalahi aturan. Sekali namanya sudah rusak, selamanya orang tidak akan mempercayainya lagi.
31. Meskipun kasih sayang dan sikap patuh tidak dapat dinilai dengan uang, kekayaan akan dapat memberikan kebahagiaan dan meningkatkan status sosial keluarga dalam masyarakat.
32. Beberapa faktor yang memotivasi keberhasilan orang Cina adalah kemiskinan, perasaan kurang aman, kemampuan bertahan hidup di tempat orang, tidak ada pilihan, dan ajaran falsafah yang didapat sejak kecil.
33. Dalam sistim sosial orang Cina, anak laki-laki adalah ahli waris keturunan. Salah satu cara menunjukkan penghormatan kepada kedua orangtua dan mengangkat martabat keluarga adalah dengan menjadi kaya. Satu-satunya cara menjadi kaya adalah melalui kegiatan perdagangan.
34. Uang tidak pernah jadi penghalang. Asal ada kemauan, pasti ada jalan. Jika belum ketemu jalan, buatlah jalan.
35. Petuah untuk berhasil dalam bidang perdagangan adalah dengan menjadi pedagang yang jujur, terpercaya, dan memudahkan urusan.
36. Untuk menjadi pedagang yang berhasil, harus mampu meyakinkan pelanggan.
37. Pedagang Cina tidak takut dan tidak pelit untuk mengeluarkan sedikit biaya tambahan asal mereka dapat ‘menangkap’ dan memikat hati pelanggannya.
38. Kesabaran itu memang pahit, tapi buahnya sangat manis.
39. ketekunan digabungkan dengan tekad yang kuat dan diperkuat dengan KESABARAN niscaya akan menjadi asset yang cukup berharga bagi siapa saja yang ingin melibatkan dirinya dalam perdagangan.
40. Kebanyakan usahawan Cina yang sukses bekerja sekurang-kurangnya 18 jam sehari.
41. Beberapa ciri yang menunjukkan seseorang itu memiliki bakat berdagang : mukanya bulat, enak dipandang, badan berisi, dahi cerah dan luas, serta begitu bergairah terhadap uang.
42. Emas yang tersembunyi hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang gigih mencari dan menggalinya.
43. Orang Cina tidak mencari-cari alasan. Mereka berusaha menghilangkan alasan apa pun dan menjauhkan diri dari pendapat-pendapat negatif (yang tidak membantu mereka).
44. Pandai atau tidaknya seorang pedagang hanya dapat diketahui setelah dia berhasil mengatasi segala rintangan yang menghadang di dalam perdagangan yang beresiko tinggi.
45. Sekali melangkah, mereka akan terus melangkah. Tidak ada kata mundur.
46. Orang Cina percaya, nasib buruk dapat diubah. Sial dan malang dapat dibuang dan digantikan dengan nasib baik.
47. Masalah adalah batu loncatan, dan bukan penghalang sebuah keberhasilan.
48. Pedagang tidak harus cerdik dan memiliki otak yang cerdas. Yang diperlukan adalah KEBERANIAN menghadapi tantangan apa pun yang datang.
49. Kedinamisan dalam masyarakat Cina berkaitan erat dengan sikap mental orang Cina, fleksibel, mudah beradaptasi, menyesuaikan diri dengan perubahan iklim ekonomi dan perilaku pasar.
50. Pedagang Cina biasanya tutup buku pada setiap akhir tahun. Suatu perdagangan dikatakan berhasil jika pada akhir tahun itu mencatat keuntungan. Para pedagang Cina akan menyelesaikan utang tiga hari menjelang tahun baru.
51. Pamali bagi pedagang, tidak boleh mengatakan sesuatu yang tidak baik ketika memulai babak baru perdagangannya.
52. Lokasi perdagangan yang dianggap baik adalah yang memiliki kemudahan memarkir kendaraan, angkutan umum, dan dekat dengan pusat administrasi pemerintahan.
53. Feng Shui adalah ilmu sains dan geografi yang digunakan orang Cina untuk mencari tempat membangun usaha perdagangan dan rumah kediaman.
54. Impian hanya tinggal impian jika pedagang terus bertahan di batas bawah dan tidak mau mengubah sikap mental dan tindakan.
55. Orang Cina mewujudkan impiannya dengan menyusun strategi untuk memperkecil risiko kerugian, memperbaiki kedudukan dan masa depannya.
56. Pedagang harus memiliki daya tahan dan semangat juang yang tinggi, tidak mudah takluk pada keadaan, tetapi berusaha membuat keadaan tunduk pada kehendak mereka.
57. Modal, bukan penentu utama untuk berhasil atau tidaknya perdagangan. Kadangkala modal yang sedikit diiringi dengan pengetahuan seluk beluk perdagangan yang mantap dapat membuat pedagang berhasil.
58. Mereka yang sudah memiliki tekad untuk berdagang tidak perlu membuang waktu membuat perencanaan yang rapi, memikirkan resiko, dan mempertimbangkan untung rugi. Yang diperlukan adalah tindakan nyata setelah memikirkan strategi dagang yang terbaik.
59. Perjalanan seribu batu dimulai dengan langkah pertama.
60. Keberhasilan orang Cina bukan disebabkan keahlian mereka dalam bidang perdagangan melainkan hasil kerja keras, kesungguhan, keberanian, keyakinan, perencanaan, keringat, air mata, dan pengorbanan yang turut melibatkan seluruh anggota keluarga.
61. Orang Cina rela menebalkan muka, menahan caci maki orang lain, dan hidup sederhana. Setiap sen yang diperolehnya digunakan dengan sangat hati-hati.
62. Jika ingin mencari rekan bisnis, carilah orang yang dapat dipercaya. Teman dekat belum tentu menjamin bahwa dia akan setia dan tidak akan mengkhianati temannya.
63. Agar keuntungan terus bertambah, sebagian keuntungan disumbangkan kepada yang membutuhkan, sebagian digunakan untuk investasi kembali.
64. Wawasan bisnis orang Cina : Kesulitan, kepedihan, keletihan, tidak pernah melemahkan pedagang yang berwawasan. Dalam perdagangan, ada waktunya muncul dan tenggelam. Jika tenggelam, harus muncul kembali, jika jatuh harus cepat bangun lagi dengan kekuatan yang baru.
Saya masih ingat apa kata mertua saya beberapa tahun yang lalu. Dia bilang pada suatu pagi mendengar seorang ustad yang ceramah di radio, yang sangat menarik. Dalam hati saya bertanya, apa sih yang menarik untuk seorang mentuaku ini dari ustad itu? Eh nggak tahunya 3M.
Ya, 3M. Saya kira 3 milyar ternyata: mencari, meniru dan menambah. Ternyata ustad tadi membahas masalah bisnis. Dalam berbisnis kita harus melakukan 3 tahap itu kalau pingin mencapai kesuksesan dengan cepat. “Benar juga ya”, guman saya waktu itu.
Sebelum memulai bisnis langkah yang paling tepat memang harus kita lakukan 3M itu. Daripada kita nyasar-nyasar, ya nggak? Pernah saya baca di buku tentang kesuksesan orang Cina menguasai perekonomian, salah satunya ya seperti itu tadi. Tidak segan-segan mereka bekerja dulu pada perusahaan yang sudah besar. Baru kemudian mendirikan perusahaan sendiri setelah tahu betul seluk beluk usaha tadi. Bagaimana supaya lebih unggul dari perusahaan asalnya? Ternyata pakai M yang terakhir, yaitu menambah.
Sukses untuk anda……….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar