Jangan
Takut Mencoba
BOGOR - Pengusaha sukses bidang pertanian Bob Sadino mengajak
generasi muda untuk tidak takut mencoba sesuatu hal yang baru. "Ingin
sukses jangan takut mencoba," kata Bob di hadapan puluhan peserta acara
Launching Program CSR "Go Entrepreneur" oleh Perum Pegadaian
bertempat di Mall Botani Square, Sabtu (27/3).
Menurut Bob, kunci sukses adalah tidak mudah menyerah dan jangan takut untuk
gagal. "Dengan kegagalan kita bisa belajar, bagaimana ke depan lebih baik
lagi. Jadi, jangan pernah takut untuk gagal," kata entrepreneur sukses
asli Indonesia ini. Di hadapan ratusan pengunjung Mall Botani Square, Bob yang
tampil dengan gaya khasnya baju kemeja putih kotak-kotak dipadu celana jins
pendek menyampaikan beberapa pengalamannya tentang memulai sebuah usaha tanpa
harus menggunakan modal besar. "Yang penting ada kemauan dan berani
menerima kegagalan, semua usaha jenis apa pun akan tetap jalan. Usaha yang
paling bertahan lama ada agropreneur," kata Bob.Ia berpendapat selama langit masih membentang, selama itu pula usaha perkebunan akan terus berjalan. Namun, lanjut Bob, tinggal sumber daya manusia (SDM) yang mengelolanya.
"Sumber daya alam terbentang luas, kita bersyukur Indonesia alamnya subur dan kaya, tapi SDM Indonesia yang kurang mampu memanfaatkannya," kata bapak dua orang putri ini.
Bob mengatakan, peluang bisnis pertanian cukup besar, tidak hanya pasar Internasional saja, pasar dalam negeri Indonesia juga sangat menjanjikan untuk perkembangan bisnis pertanian tersebut. Bob mengatakan semakin banyaknya minat generasi muda untuk berwirausaha dapat meningkatkan jumlah usahawan Indonesia yang saat ini hanya sebesar 1,8 persen dari total penduduk Indonesia.
Talkshow berlangsung selama satu jam lebih tersebut berlangsung cukup menarik. Sejumlah mahasiswa yang hadir dalam acara launching program CSR "Go Entrepreneur" oleh Perum Pegadaian sangat antusias bertanya kepada Bob. Dipandu oleh MC Shanaz Haque suasana talkshow kian bermakna, ditambah jawaban nyeleneh Bob yang membuat gelak tawa peserta.
Bob merupakan tokoh entrepreneurship Indonesia yang mampu merentas batas kewajaran bahwa bisnis harus dijalankan dengan kegigihan dan kerja keras. Menurut Bob, usaha dijalankan dengan kesenangan bukan karena keterpaksaan. Tidak harus cerdas dan bekerja keras untuk menjadi pengusaha sukses, menurutnya seorang pengusaha harus bisa melihat peluang dan berani mengambil risiko.
Semua telah dibuktikan oleh Bob, entrepreneur sukses yang memulai usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Pendiri dan pemilik tunggal "Kem Chicks" (supermarket) ini pernah menjadi supir taksi dan karyawan Unilever yang kemudian menjadi pengusaha sukses.Sumber: Jangan Takut Mencoba
Tak saja kisah bermuatan motivasi berbumbu humor
segar oleh entrepreneur kondang Purdi E Chandra, segenap peserta seminar akhir
tahun Entrepreneur University (EU) bertajuk "Mengungkap Rahasia Menjadi
Kaya" di salah satu hotel di Padang, Minggu (19/12) sore, juga disuguhi
"suprise" berupa kehadiran mendadak pengusaha sukses juga nyentrik,
Bambang Mustari Sadino alias Bob Sadino, pendiri dan pemilik tunggal Kem Chicks
(supermarket).
Rasanya tak ada yang tidak kenal Bob Sadino.
Gayanya nyentrik, pola pikirnya unik dan cenderung terbalik. Keluar dari pakem
teori dan buku teks ekonomi. Tapi, bisnisnya sukses. Pengusaha kawakan dengan
ciri khasnya celana pendek dan kemeja itu, "tanpa disengaja"
hadir di tengah-tengah peserta seminar EU-nya Purdi E Chandra lalu sempat
berbagi cerita, pengalaman dan kiat-kiatnya hingga meraih sukses.
Para peserta seminar yang biasa baca buku
marketing, manajemen, dan makan sekolahan, dibikin bingung oleh Bob Sadino yang
mengaku hidupnya tanpa rencana dan tanpa target.
"Buku-buku di sekolah sudah meracuni pikiran
Anda. Padahal, informasi itu sudah basi dan jadi sampah. Sekolah menghasilkan
orang untuk bekerja, tapi bukan memberi peluang kerja bagi orang lain,"
katanya. Nah, bingung kan?
Pemilik rambut dan kumis putih yang telah
berbisnis selama 37 tahun dan akrab disapa Om Bob ini mengisahkan, ia berani
keluar dari kemapanan bekerja di Jakarta Lyod, lalu jadi pengangguran, kuli
bangunan selanjutnya jadi supir taksi.
Ia lalu berkirim surat ke teman-temannya di
Belanda, agar dikirimi ayam petelur. Saat itu, orang tidak biasa mengkonsumsi
telur. Jadilah ia peternak ayam broiler dan menjual telur ayam. "Sayalah
orang pertama yang mengenalkan telur kepada bangsa ini," katanya
berseloroh.
Jalan hidup Bob memang tidak semudah membalik
telapak tangan. Ia menjual telur ke tetangga. Telurnya tidak laku karena warga
Kemang tak biasa makan telur yang besar-besar itu, tapi telur ayam kampung.
Untung baginya, beberapa bule menyukainya. Permintaan pun bertambah. Tidak
hanya telur, merica dan garam, belakangan bisnisnya berkembang ke daging olahan
seperti sosis.
Seperti diketahui, Bob Sadino lah yang pertama
kali mengenalkan menanam sayuran tanpa tanah alias hidroponik. Padahal, saat
itu tidak pasarnya. Namun, kegigihan seorang Bob Sadino, ia menciptakan
pasarnya. Beberapa tahun kemudian, ia malah mengekspor terung ke Jepang. Bob
mengaku, ia tidak pernah berencana mau jadi apa.
Rencana menurutnya hanya buat orang pinter. Ia
bersyukur jadi orang goblok. "Kalau saya pintar, saya akan seperti
Anda," katanya. Hal itu disambut tawa peserta seminar.
Jika pengusaha atau orang dagang kebanyakan
cenderung cari untung, Bob Sadino justru mengaku mencari rugi. Lantaran goblok,
ia tidak hitung-hitungan dan membebani dirinya macam-macam. "Biasanya
orang dagang cari untung dan rugi peluangnya sama saja. Jadi, kalau cari rugi,
terus kalau untung waduh, bahagia banget," ujarnya.
Kegagalan adalah Anugerah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar