Ø KIAT UMAR IBN KHATHAB DALAM BEKERJA
“Demi Allah, jika
datang orang-orang non-Arab dengan membawa amalan-amalan, sedang kita tidak,
maka mereka lebih dekat kepada Muhammad daripada kita besok pada hari kiamat.“
Umar ibn Khatab memberi ungkapan lintas negara dan lintas ras,
bahwa siapa yang lebih banyak amal baktinya, baik untuk agama maupun untuk
negara, maka akan lebih baikdibandingkan dengan orang arab.
Umar ibn Khatab adalah seorang
sahabat yang sangat krtitis dan rasionalis. Bahkan Umar ibn Khatab pernah marah
sama hajar aswad, katanya:“ Andaikan Nabi Muhammad tidak mencium kamu, aku
tidak sudi menciummu.“ Hal tersebut, menunjukkan bahwa khalifah Umar ibn
Khathab, tidak sembarangan dalam melaksanakan ajaran agama. Beliau tidak mau
melaksanakan ritual agama, apabila tidak ada dasar-dasar yang jelas.
Umar ibn Khathab menghargai
profesionalisme kerja. Beliau mampu menempatkan seseorang seseuai dengan
keahlian yang dimiliki. Beliau mampu berpandangan obyektif, siapa saja orangnya
apabila benar-benar mampu menyelesaikan tugas secara baik dan sempurna, maka
dipilih oleh khalifah Umar ibn Khatab.
Umar ibn Khatab tidak
mementingkan golongan, tidak mementingkan keturunan, tidak mementingkan ras
tertentu, mau belajar dari orang lain bahkan mau mengakui keunggulan kelompok
lain, mau introspeksi diri demi sebuah peningkatan kualitas diri, mau membuka
diri untuk dikritis, mau mengakui kesalahan, mau mengakui
kekurangan-kekurangan, dan mau belajar lebih banyak.
Majunya sebuah perusahaan tidak
harus diserahkankepada ras dan keturunan tertentu. Siapapun yang mau belajar
dan mau berusaha lebih keras dan lebih mementingkan amal nyata akan mendapatkan
kepercayaan.
Ya Allah, kami minta kepada-Mu
agar memiliki pandangan yang obyektif terhadap segala seseuatu.
“Orang selalu
mengagumi suatu karya, yang pada karya itu ditemukanya kembali pikirannya
sendiri.“ (Mme
Necker de Saussure)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar