Jumat, 07 Desember 2012

Bekerja Dengan Hati



Ø  Bekerja Dengan Hati 
Ngiras-Ngiroes, Bang Pon
“Berbelas kasihanlah terhadap penghuni bumi, maka Alloh akan mengasihi kalian.“

Kesuksesan sebaiknya tidak dinikmati sendiri, biarlah orang lain ikut menikmati kesuksesan kita, maka kita akan merasa benar-benar sukses lahir batin, karena kasih sayang Alloh SWT, akan menyertai kesuksesan kita.

      Tuntunlah orang lain agar sukases sebagaimana kita meraih sukses, bimbinglah mereka yang masih merangkak untuk menggapi sukses, apabila kita menjadi pimpinan perusahaan, maka sudah menjadi kewajiban kita untuk membimbing para staff, dengan pendekatan hati nurani, dengan pendekatan kemanusiaan, dengan penuh kasih saying, maka sukses kita akan didukung oleh semua manusia dan Alloh swt. Juga mendukung kita.

      DJ. Schwartz, merumuskan bahwa pendekatan manusiawi adalah salah satu tips kepemimpinan yang sukses. Ada berbagai macam model pemimpin, pemimpin yang diktator, pemimpin yang diktator akan mendapat karyawan –karyawan yang penuh dengan kepura-puraan, pemimpin diktator menganggap manusia sebagai mesin perusahaan.

      DJ.Schwartz, memberikan dua cara manusiawi, untuk menjadi pemimpin yang lebbih baik:
      Pertama, setiap kali menghadapi kesulitan yang menyangkut manusia, bertanyalah kepada diri Anda sendiri, Bagaimanakah cara ynag lebih manusiawi untuk menangani persoalan ini? Praktekan hal ini apabila menemui permasalahan terhadap para karyawan. Cara ini selalu menguntungkan kadang cepat kadang lambat, namun selalu menguntungkan.
      Kedua, untuk menarik keuntungan dari pendekatan manusiawi ini adalah: Tunjukan bahwa Anda mengutamakan manusia di atas segala-galanya. Pujilah karyawan Anda setiap ada kesempatan muncul, kita ingat pujian adalah makanan hati setiap orang tanpa kecuali.

      Ya Alloh, jadikanlah hati ini mampu dan mau bekerja dengan kasih sayang, sebagai kasih sayang Alloh yang tanpa batas.

“Tuhan telah mempersiapkan angin, tapi manusia (tetap) harus membentangkan layar.“
(St. Augustine)

99 Quantum Working, Ichsanuddin K.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar