Minggu, 09 Desember 2012

KUASAI ILMU DAN KETRAMPILAN DENGAN BENAR



Ø  KUASAI ILMU DAN KETRAMPILAN DENGAN BENAR

“Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah masa kehancuran.“
(Hadits Shahih, Al-Bukhari)


      Coba kita melamar pekerjaan tanpa memiliki kemampuan apapun, mengerjakan pekerjaan dengan menggunakan komputer tidak bisa, dan tidak mau belajar. Melamar di perbengkelan tidak memiliki kemampuan montir dan tidak mau berlatih. Seandainya tidak mampu seharusnya mau dan jangan malu belajar mengenai pekerjaan yang diminati.

      Apalagi mau melamar jadi dosen, tidak mempunyai kemampuan mengajar sedikitpun, dan tidak mau latihan mengajar. Padahal ditengah-tengah masyarakat banyak sekali yang membutuhkan, sebagai contoh mengajar anak SD atau SMP atau SMA atau mengajar di TPQ, itu semua adalah lahan untuk kita belajar mengasah kemampuan keilmuan kita.
      Di sekeliling kita banyak tempat kursus luar sekolah, mulai dari kursus menjahit, kursus membuat roti, kursus setir mobil, sampai kursus bahasa inggris, kursus bahasa jepang, kursus bahasa China dan lain sebagainya. Semua tempat kursus tersebut adalah tempat bagi siapa saja yang ingin belajar di luar sekolah. Orang yang tidak sekolah punya banyak peluang, untuk membuka wira usaha. Bahkan kalau ingin benar=benar kaya harus menjadi wiraswatawan. Wiraswastawan mempunyai peluang rezeki yang tanpa batas.
Kalau orang yang tidak sekolah saja bisa sukses tentu saja yang pernah sekolah harus lebih sukses.

      Mempunyai ilmu pengetahuan dan mempunyai ketrampilan, adalh simbol kejeniusan seseorang. Orang jenius adalah orang yang mempunyai kemampuan keilmuan dan kemampuan ketrampilan. Briyan Mayne dan Sangeeta Mayne mengambil contoh Mozatr dan Leonardo Da Vinci Mozart bisa berprestasi dibidang matematika sama baik dengan dibidang musik. Leonardo Da Vinci dikenal karena pemikiran-pemikiranya terstruktur, inovasi-inovasinya, dan karya-karya seninya yang luar biasa.

      Ya Alloh, semoga kami mulai detik ini, kami mampu dan mau mengasah kemampuan keilmuan kami serta melatih ketrampilan berfaedah yang kami sukai.

“Kamu benar dari sisimu. Saya benar dari sisi saya.’
(Bob Dylon)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar